Jepang? Iya.. jepang..ra...
Jeparaaa kaleee....Iya maksud gue juga ituh. Lebaran tahun ini gue, seperti setiap tahunnya, mudik ke Jepara. Kenapa? karena Jepara adalah kota kelahiran Kartini. Jadi gue sekeluarga mudik ke Jepara. *eh? Sori gue ralat : karena Ayah gue kelahiran Jepara, dan nge-fans Kartini, jadi gue sekeluarga mudik ke Jepara. Awalnya sih berencana mudik sebelum lebaran, tapi karena Ayah harus jadi Khatib Lebaran di kota gue, akhirnya nggak jadi deh. Kami berangkat mudik hari Senin, sehari setelah hari lebaran.
Berangkat jam setengah enem pagi, dengan mobil biru sedan antik Ayah. Walau jendela udah ditutup semua, tapi masih semilir aja angin pada masuk ke kulit bikin perut bergejolak. Adik gue, seperti biasa.. mulai mual di jalan, ngasih sinyal-sinyal kalo di muali kerasa mau mabuk. Akhirnya waktu sampai di Kota Boyolali, Ayah ngajak mampir dulu sarapan. Sebenarnya mau ke "Soto Segar" tapi karena nggak hapal tempatnya, kami kesasar di "Soto Sedap". Yowislah. Sedeeeep beneeeer... gimana enggak, wong lapar. Hehehe...Karena tuh warung deket sama masjid, kami mampir dulu. Sekedar cuci muka, cuci tangan, tapi nggak pakaian loh yaaa! Kan nggak bawa SoKlin! *eh. Seperti yang udah kita tahu, di Boyolali kan dingin. Jadi waktu gue cuci tangan gue... airnya brrrrr banget deh. Kayak air es.
Sebelum sampai di rumah nenek, kami mampir bentar ke Masjid Agung Semarang. Pengen tahu seberapa megah itu masjid, pengen lihat payung-payung megah di Masjid Agung Semarang. Sayangnya hari itu bukan Jum'at, jadi payungnya nggak dibuka. Oh ya, biar sekalian, di sana kami juga naik ke menara-nya. Kami naik ke lantai 99, pake lift tentunya lah.