Recent Posts

Minggu, 04 November 2012

Kucing Nggak Bunuh Diri



Di ruang dapur sebuah keluarga, seekor kucing tengah mengendap-endap, hendak menangkap seekor tikus yang sejak tadi telah diintai untuk dijadikan makan malamnya. "Hap... Meong!!" Tiba-tiba si kucing melompat untuk menangkap mangsanya. Namun sayang, si tikus yang cerdik melarikan diri terlebih dahulu.
Kegagalan itu tidak membuat si kucing jera. Keesokan harinya, ia mencoba untuk kembali memburu sasarannya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya si tikus yang dinanti-nanti muncul juga. Dengan secepat kilat, si kucing kembali melompat mebgejar buruannya. Tapi kali ini pun si kucing belum beruntung, karena usahanya tidak membuahkan hasil.
Di malam-malam berikutnya, si kucing terus berupaya untuk mendapatkan di tikus yang membuatnya penasaran itu. Namun apa mau dikata, sekalipun ia sudah berusaha dengan berbagai kemampuannya, ternyata si tikus selalu lebih gesit dan dapat meloloskan diri dari cengkramannya. Setelah mengalami kegagalan yang bertubi-yubi seperti itu, kira-kira tindakan apa yang akan dilakukan si kucing? Apakah ia merasa malu,s edih, dan putus asa, hingga akhirnya memutuskan untuk mengambil pisau dapur guna mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri?
Rasanya samapi hari ini kita belum pernah mendengar berita seekor kucing nekat bunuh diri karena tidak berhasil menangkap seekor tikus. Justru yang banyak muncul di berita adalah banyak ornag yang melakukan tindakan  bunuh diri karena stres dan depresi berat yang diakibatkan oleh kekecewaan dan kegagalan yang dialami.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cerdas, karena memiliki empat anugerah Tuhan, yaitu kesadaran diri, suara hati, imajinasi dan kehendak bebas, yang tidak dimiliki makhluk Tuhan yang lainnya. Namun mangapa manusia bisa menjadi lebih bodoh daripada kucing? Hal ini dikarenakan kecerdasan manusia kerap kalah bersaing dengan emosi dengatif yang mengusainya. Karenanya, begitu mengalami kegagalan janganlah terlalu bersedih atau putus asa, cobalah simak apa yang dapat kita pelajari dari kejadian tersebut, dan berusaha untuk memberi makna dan arti positif dari kegagalan kita.

thanks to "Berani Menertawakan Diri Sendiri" by Sulaiman B.