dulu pernah nggak sengaja diramal orang lewat telapak tangan hlo.
Alkisah, *halah!* kan saya dulu itu les di salah satu bimbingan belajar bahasa inggris di Solo bernama -tiiiiiit- *badan sensor beraksi*. Nah waktu itu saya masih duduk di bangku SMP. Di SMP N 1 Wonogiri yang tercinta :D . Saya kan nggak setiap hari les bisa diantar oleh orang tua, maka dari itu saya lebih sering berangkat dan pulang sendiri dengan menggunakan bus AKDP jurusan Wonogiri-Solo.
Pada suatu hari yang cerah, saya pergi berangkat les sendiri naik bus... apa yah? saya lupa. Pokoknya dengan salah satu bus ternama di Wonogiri..hehehe. Waktu itu penumpangnya lumayan banyak. Tapi untungnya masih ada tempat duduk yang tersisa. Saya memilih tempat duduk di baris kedua dari depan, sebelah kanan di bagian lajur belakang Pak Sopir. Saya lebih suka duduk di deretan depan, supaya bisa lihat pemandangan luar. And nanti kalau bus nya lagi balapan, pasti seru banget. Lumayan daripada naik RollerCoaster harus bayar, ini gratis bonus naik bus. Hehehehe~ sama loh rasanya. Apalagi kalau waktu balapan Pak Sopirnya menjiwai, sipp deh ^^b
Kan ada 3 jatah tempat duduk. Saya ambil yang tengah. Tapi akhirnya saya digiring ke yang paling pojok juga. Gara-gara ada penumpang silih berganti berdatangan. Tapi nggak papa lah :)
Waktu sampai Nambangan kalau nggak salah, ada bapak-bapak naik bus dan lalu duduk di sampingku. Berpawakan besar, agak gendut, dan berkulit hitam. Sayang saya lupa tanya namanya (apa mungkin saya sudah tanya tapi saya yang lupa yah??).
Mungkin karena boring, sang bapak itu memulai percakapan denganku. Ya kayak penumpang yang lain yang sebelum-sebelumnya, pasti suka mengajak ngobrol teman sebelahnya.
Saya lupa awalnya dari mana, tapi di ceritanya,dia kemudian menceritakan pekerjaannya. Ia adalah seorang tabib. Ya kayak dokter gitu, tapi dia bilang dia mengobati orang yang suka diguna-guna. Berbagai pengalaman penyakit pasien-pasiennya ia ceritakan kepadaku. Nggak usah saya ceritakan juga di sini ya...Hehehe~
Nah, kemudian dia memintaku untuk menjulurkan tanganku. Dia bilang dia mau membaca garis tanganku. Ya saya sih nurut aja (bodoh banget saya, seharusnya nggak kan?! untung dia bukan penghipnotis atau apa lah =.= . Jadi, untuk adik-adik di rumah jangan meniru ini ya ).
Setelah dia melihatnya, dia cuma senyum-senyum saja. Trus setelah saya tanya, dia cuma ketawa. Wadaaaaaaw~~ penasaran T___T
Sebenernya ada hal-hal yang mebuat saya percaya akan ucapan-ucapannya sebelumnya (yang mendasari saya begitu tertarik dan percaya dengan ceritanya). Dia bisa hlo menebak tentangku. Awalnya dia tanya alasan kenapa saya tidak masuk pesantren (dari ceritanya, dia terlihat islami). Ya saya jawab asal-asal saja. Tapi dia tiba-tiba berkata, " halah.. wong mbak'e canggih kok, Nilai mat bagus-bagus. Ya makane masuk SMP. Bapaknya guru mat ya?." Gitu. Ya saya dengernya langsung.. WOW.. hehehhe *lebay*
Kami terus saja ngobrol karena perjalanan masih jauh. Dia terus-terusan menasehati saya. Tentang shalat, mengaji (islami,kan?), dan hal-hal lain berkaitan dengan kewaspadaan diri saya sebagai seorang cewek.
Setelah sampai Solo, dia memastikan tujuan perjalanannya kepada ku. Dan ternyata saya yang turun duluan. Bapaknya mempersilakan saya duluan, dan saya mengucapkan "Terima kasih, Pak. Monggo"
Hmm.... walau akhirnya saya nggak tahu arti garis telapak tangan saya, tapi itu nggak papa lah.
Tetap ! ada pengalaman baru ! XDDD
Tetap ! ada pengalaman baru ! XDDD