Awan putih pekat itu bergumul-gumul berlari riang ke arahku
terus-terus
sampai ujungnya mendekat ke ujung batuan tempat pijakanku
Permen kapas raksasa itu kelamaan pudar putihnya
membelah di hadapanku
Aku nggak pernah sedekat ini dengan langit *seingatku sih
saatku hanya merentangkan tanganku
saatku hanya melompat kecil
aku dapat menggapai gumpalan-gumpalan putih kapas langit itu
Hanya perlu sepejam mata
rasanya mimpi-mimpiku terasa dekat banget
sedekat alas sandal jepit sama tali sandal jepitnya
nah lo, deket banget kan *ya setidaknya sebelum talinya putuslah
>>kembali ke dunia nyata manusia<<
Pagi ini, aku bangun seperti pada umumnya. Buka mata, duduk, merem-melek sambil nguap, baru turun dari kasur pake tangan, eh kaki. Yah semacam ngikut mitos, gue kalo habis tidur bangunnya dari kasur turun ke samping kanan pake kaki kanan dulu yang napak. Katanya bakal beruntung pas hari itu. Seratus persen aku percaya sama mitos itu, emang mau pake loncat-loncat lewat jendela kalo turun kasur ke samping kiri. Hehehe. Yah mitos ato nggak, kalo bangun tidur napaknya pake kaki kanan dulu bisa ngebuat kita mikir kalo kita bisa beruntung yah nggak papa lah, semacam sugesti untuk berbuat baik tiap saat. Kita kan harus positive thinking setiap saat *ngangguk-ngangguk sambil ngelus jenggot*.
Hari ini, aku udah punya planning. Pas saudaraku dari Jepara datang, aku mau ngajak pit-pitan muter Wonogiri. Pit-pitan ini aku khususin tempatnya di daerah selatan kota, daerah Waduk Gajah Mungkur. No Breakfast+No Taking a Bath, aku PD maksimal nganterin tamu agungku menikmati alam indah keren badai kotaku tercinta.
FYI, di Wonogiri, ada banyak banget tempat wisata yang aku sendiri sebagai putri daerah belum pernah mengunjunginya satu per satu. Tempat wisata, yang kebanyakan wisata alam ini tersebat mulai yang ada di kota kabupaten, sampai banyak di kota kecamatan bagian tengah sampai yang pinggiran-mepet-Samudra Hindia. Kalo yang daerah paling selatan, yang pinggiran-mepet-Samudra Hindia, tentu wisata alamnya berupa pantai yang indah elok nan jelita cetar membahana badai. Nggak cuma satu, tapi ada banyak loooo...
Kalo yang di kota kabupatennya, ada di area Waduk Gajah Mungkur. Dari, pintu air waduknya sendiri, taman bermain di daerah waduk, dan water boom yang ada di taman bermain di daerah waduk. Selain itu, tambahannya adalah puncak-puncak di Gunung Gandhul. Jadi, di kota kabupatennya ada gunung gitu deh. Ada beberapa titik kalo mau ke puncaknya. Ada puncak (yang bener-bener puncaknya) yang biasa buat hiking karena nggak bisa dilewati kendaraan kalo mau ke puncaknya. Atau ke tempat *mungkin bekas* lepas landas gantole. Ada beberapa tempatnya. Sejauh ini aku cuma tahu dua tempat. Dan tempat yang katanya udah paling tinggi, pemandangannya bagoeeesss!
Tempat itu yang aku sama saudaraku tuju. Waktu kami di puncak, masih cukup pagi. Dan waktu kami datang, nggak ada orang, cuma kami berdua. Duduk-duduk di situ serasa puncak milik pribadi sumpah. Lihat ke depan, yang aku lihat awan-awan berbentuk unyu-unyu, di bawahku. Beberapa detik yang lalu, aku lihat awan-awan ada di seberang jauh banget dekat gunung. Tapi tiba-tiba, segumpal awan kebawa angin ke arah tempatku. Sesaat aku pikir bakal ada kabut pekat di tempatku. Tapi ternyata, saat sampai di ujung tanah tempatku, awannya membelah pudar jadi dua. Yang satu ke kanan, yang satunya ke kiriku. WOW.