Recent Posts

Rabu, 24 Desember 2014

Never Ending Beauty of Bangka Belitung!

What will you see below are all about...

Bangka - Bangka Belitung - Babel - Indonesia -Beach - Pantai - Beautiful View - Beautiful Scenery - Tower - Clear Sky

Be ready! Here's a lil part of Bangka ...


Pantai Tanjung Bunga, Bangka

Pantai Tapak Antu, Bangka


Klentheng Tanjung Bunga, Bangka


Bekas Galian Timah



Pantai Rebo

Pantai Parai


Minggu, 14 Desember 2014

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Menurut Gibbs, pengertian dari cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat selama waktu tertentu (menit, jam, hari, bulan, dst). Dengan demikian kita dapat mengatakan kondisi cuaca di suatu tempat saat ini, cuaca nanti sore, cuaca hari ini, cuaca tanggal 17 Agustus 2014, cuaca bulan depan, dst apabila waktu-waktu tersebut diartika sebagai satuan waktu.

Untuk menyatakan kondisi cuaca digunakan nilai-nilai unsur cuaca antara lain suhu, tekanan udara, hujan, kelembapan udara, angin, dst termasuk fenomena kajadian pada waktu yang dimaksud. Contohnya, cuaca di Jakarta tanggal 24 Januari 2014 pukul 12.00 WIB menunjukkan suhu udara 28,0 derajat C, tekanan udara 1012 mb, arah angin 120 derajat dengan kecepatan angin 5 knot, curah hujan Nil, kelembapan udara 65% dan langit cerah.

Sedangkan arti iklim, menurut Gibbs adalah kondisi statistik kejadian berbagai keadaan atmosfer di suatu wilayah atau daerah selama kurun waktu tertentu dalam waktu yang cukup panjang, misalnya bulanan, musiman, tahunan, dst.

Iklim juga mengandung pengertian ciri-ciri kecuacaan di suatu daerah atau wilayah. Ciri-ciri kecuacaan di suatu daerah atau wilayah ditetapkan berdasarkan kriteria probabilitas nilai-nilai satu atau lebih unsur-unsur iklim, antara lain suhu, hujan, kelembapan, dst.

Setiap daerag memiliki iklim yang berbeda-beda, hal ini disebabkan bumi berbentuk bulat sehingga matahari tidak diterima panasnya sama oleh setiap daerah. Selain itu juga disebabkan karena toppografi dari bumi yang berbeda-beda.

Bismillah, Pangkalpinang I'm Ready!

Bismillah.. Pangkalpinang, I’m Ready!!

Anak panah tak akan mengenai sasarannya jika tak beranjak dari busurnya,
Andaikan mentari berhenti selamanya di tengah langit, niscaya umat dari ujung barat sampai timur akan bosan padanya,
Emas bagaikan debu, sebelum ditambang sebagai emas.
Sedangkan pohon cendana yang masih tertancap pada tempatnya, tidak ubahnya pohon-pohon untuk kayu  bakar,
Jika engkau tinggalkan tempat kelahiranmu, engkau akan temui derajat mulia di tempat yang baru dan engkau bagaikan emas yang terangkat dari tempatnya.

Ya ya... yang di atas adalah mukadimahnya dulu, hehe. Jadi, sudah hampir dua minggu aku bersama dua orang teman pkl-ku bertinggal-ria dia Pulau Bangka. Dan rasanya? Hmm... mungkin realtif ya antara kami bertiga (selanjutnya sebut saja “trio-PKP”). Karena ini blog-ku, dan aku belum pernah wawancara anggota trio-PKP lain tentang “bagaimana sih rasanya” di Pangkalpinang... jadi adegan selanjutnya murni my point of view, ya.

Rasanya pra-Pangkalpinang...
jadi, Pangkalpinang itu...  ibukota Prov. Bangka Belitung. Namanya ibukota yaaa... rame selayaknya ibukota pada umumnya. Walau memang, Prov. Bangka Belitung ini adalah provinsi baru. Seminggu kami di sini, provinsi ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-14.
Kalau kata orang.. yang namanya Bangka Belitung itu banyak pantainya. Dan kenyataannya? Ya kalau belum didatangin sendiri sih belum percaya, ya. Nah, weekend pertama kami di sini, kami ber-plesir-ria ke beberapa pantai di Pulau Bangka.
Yang pertama adalah Pantai Pasir Padi. Jadi ceritanya kami ke Pantai Pasir Padi nebeng keluarga-bahagia nya Mbak Ev* dan Mas Tr* beserta keluarga. Kami berkonvoi menggunakan empat motor, hehe. Sebelum ke pantai, kami mampir dulu ke Bangka Botanical Garden. Bangka Botanical Garden? Semacam garden yang ditumbuhi berbagai jenis buah dan sayur, dan bagi pengunjung yang mau membelinya bisa langsung petik sendiri. Di Pantai Pasir Padi, hmmm.... airnya lagi surut, hehe karena kita kesorean yaaa. Biasaaa... tradisi foto-foto selalu dipertahankan dimanapun berada! Setelah ke pantai, mampir kami ke Bakso Barokah Abi (Oke, sekalian promo). Katanya orang kantor, bakso di sini paling lumayan dari yang lain. Kalau kataku sih sehabis nyicip.. hmmm enak, tapi tak se-dahsyat bakso Wonogiri lah, hehe. Destinasi terkhir kami adalah Gramedia. Haha.. emang nggak nyambung sama destinasi awal, tapi ya beginilah akhir konvoi kami.
Pantai lain? Masih banyak keless... Jadi, diajaklah kami sama Mas Ek* dan Mas San** ke suatu pantai yang indaaaah nian. Yaitu pantai Tanjung Bunga dan pantai Tapak Antu. Di pantai ini seperti khasnya pantai di Babel, yaitu pasir putih dan banyak batu-batu indah di pinggir ke pantainya. Hmmm... kalau kata Trio-PKP sih pantai-pantai indah, tapi kalau kata Mas Ek* dan Mas San**, pantai ini belum seberapa! Masya Allah berarti ada yang lebih indah lagi.
Di tengah jalan kami mampir juga ke Pura Tanjung Bunga dan suatu Klentheng di sana itu *nggak tau namanya*. Kedua tempat ibadah ini letaknya di pinggir dekat pantai, cuy. Bagus binggo!
Dan weekend sama Mas Ek* dan Mas San** ditutup dengan nongkrong ke pusat kota. Rencananya sih mau gratisan makan di Festival Kampung Katak, tapi pas kami datang tuh acara belum mulai, dan akhirnya kami tinggal jalanke dekat alun-alun. Nah selaginya kami datang lagi ke Kampung Katak, tuh acara udah selesai dan otomatis makanan sudah habis!
Kami pake alternatif lah, haha.. Diajak Mas Ek* ke warung musui. Apa musui?? Itu minuman susu kedelai. Jadi di sini, warungnya bukan STMJ tapi musui. Bukan STMJ dan roti bakar, tapi Musui dan Pempek+Otak otak. Murmeh lah, pokoke!
Oiyaaaa ada juga Taman Beragih! Semacam taman dan tempat pemancingan gitu, lah.

Weekend ini rencananya mau ke Pantai Tanah Merah. Yaaaa... semoga terlaksana sesuai rencana. Ughhh... *remes-remes kertas jadwal dinas*